Wednesday, 23 March 2016

NAK: Al-Jumuah

Verse 1

يسبح -  musabbihaat

فواسل - usually has 2 names of Allah. In this case there is 4.

الملك - the sovereign (macro)
المالك - the king (micro)

القدس - spiritual purity (source of purity)
تزكية - purification
Men's source of purity is water

العزيز - the ultimate authority (combines respect & authority)

الحكيم - the wise (source of all wisdom), constant rule & wisdom

Ayat about Allah


Verse 2

About Rasulullah saw

Usually other Surahs, Allah starts by mentioning the universe & then criticizes about humanity / demand from humanity.

هوالذ بعثف الاءميين - he is the one raised from amongst the unlettered.

رصول المنهم - messenger from among themselves.

يتلو عليهم اياته - to read onto them the miraculous ayaat.
Reading is fundamentally different from speaking.
Ibn Ishak citation - Rasul saw reads from the heart, as the Quran is revealed onto his heart.

The ultimate spiritual gift is salat. It becomes void when we don't know how to purify the soul with the quran. Tazkiyyah hasn't happened in the heart.

ويزكيهم - purify

ويعلمهم الكتاب - start learning the book

*حكمه - العلم النافعو و العمل به
*Hikmah described as beneficial knowledge & acting upon it.

و الحكمه - & wisdom (as translated above)

*these 4 are the formulas to turn a person around

وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ
- even much before they were in complete misguidance / total lost (no potential seen)


Verse 3

About us

وَآخَرِينَ مِنْهُمْ - & the others than themselves (US!)

*the jews got a catch that the revelation came to he unlettered.

لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ - or those that haven't joined them yet.
لما - not yet


Verse 4

ذَٰلِكَ فَضْلُ اللهِ - that is the favour of Allah (the entire nation being cleansed / educated in the book)

يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ - He gives it whoever he wants
*again a snub to those who thinks revelation is only for selected few.

*Hikmah. Imam Malik & Syafiei on the term: hikmah is sunnah. The practical dimension.

*the average muslim was supposed to know quran / exposure.

وَاللهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ - & Allah is the owner of the ultimate favour.


Verse 5

مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ - the example of those who were burdened with the torah
حملو from تحمل : they were burdened

ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا - then they didn't even carry it a little.
لميحملوها - didn't even take care of it

كَمَثَلِ الْحِمَارِ - their example is like a donkey.
مثل - giving the example
ك - like
*this is rhetoric statement. Means the example is like the donkey, but even the donkey is better.
أَسْفَارًا - lots of books (volumes). Literally travel through the texts.

كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا - like a donkey as it carries loads & loads of books.
*means just burdens but nothing has manifested.

بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللهِ - how terrible the example of the nation that lied against the miracles of Allah (ignoring & denying revelation)

وَاللهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ - & Allah does not guide the wrongdoing nation (they were given revelation & honoured to live up to it. But they did otherwise).


Verse 6

قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا - those of you who have engaged in judaism

إِن زَعَمْتُمْ - if you've got the confident assumption

أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ - that you are the close protected friends of Allah

مِن دُونِ النَّاسِ - as opposed to all other people

فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ - then wish for death!
*if you're guaranteed jannah, then why are you here? Dealing with the dunia?

إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ - if you are truly righteous?


Verse 7

وَلَا يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا  - they're not going to wish for it ever

بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ - because of the investments they have already made (the kind of things they have done)

وَاللهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ - Allah is fully knowledgable of people who do wrong


Verse 8

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ - tell them that the death that you are running away from

فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ - then absolutely its going to meet you

ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ - then you will all be returned / taken back

فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ - and He will thoroughly inform you of all the things you used to do

*3 ayahs related to death. Relationship btw not tied to revelation & afraid of death. The prophet saw said we are going to face this


Verse 9

*no nation on earth has weekly meetings / congregation.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُو - those of you who claim to believe

إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ - when the the call of prayer is made

مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ - from apart of the day of friday (literally means the day of gathering)
*another reason that we are going to be gathered on friday during the day of judgement. Should be a reminder of the day of judgement. Rehearsal of judgement day.

فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللهِ - then rush to the remembrance of Allah
فاسعو - rush (make it a priority). Why be laxed bout it?
*essence of friday prayer is the remembrance of Allah. Should be extra reminder of death every week.

وَذَرُوا الْبَيْ - leave business (sales)

ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ - that's better for you

إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ - if in fact you know


Verse 10

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ - when the prayer is done with

فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ - you may spread out on the land

وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللهِ - & pursue from Allah's favour
*denotes that if we pursue to find the bounties of Allah, there is some barakah in it.

وَاذْكُرُوا اللهَ كَثِيرًا - and remember Allah a lot

لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ - so that you may attain success


Verse 11

*this last ayah is very heavy.

وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا - when they saw business (business ppl) or entertainment (those who just want to check out)

انفَضُّوا إِلَيْهَا - they rushed towards it (they broke away from it)
انفَضُّوا - used when glass breaks & pieces shatter, can't be recovered.

وَتَرَكُوكَ قَائِمًا - & they left you standing
*all four the first ayah qualities comes in jumuah. A hikmah by itself. To execute them is in the khutbah every friday. That is why its detrimental if one leaves the khutbah.

قُلْ مَا عِندَ اللهِ خَيْرٌ مِّنَ اللهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ - tell them what Allah has is better than entertainment & business
*beginning of ayah business mentioned first, by the end is reversed. Why? Because entertainment is the bigger form of distraction during sermon.

وَاللهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ - and Allah is the best of all providers
*what provision? Revelation...

CONCLUSION
1. Allah mentioned the methodology of our Prophet saw (the 4 qualities).
2. When we don't execute we become hollow, start becoming worldly & scared of death.
3. The way to maintain the institution of the 4 qualities is through jumuah prayer

Khowathir Quraniyyah: Al-Jumuah

Objektif
Persatuan dan persaudaraan kaum muslimin.
Solat Jumaat
1.       lambang kesatuan umat Islam dan lambang kesatuan penduduk dalam satu qoriah.
2.       Wajibat utk bertemu sesama umat Islam dlm 1 qoriah.
3.       Mendengar Khutbah Jumaat, mempererat hubungan sosial.
Persoalan?
Peranan khatib dlm membawa kesatuan dan kesepakatan.
1.       Khutbah lama, meleret2 dan tidak membumi. (text provided+ x relevent)
2.       Ketidak selesaan jemaah (jemaah terlampau ramai xmuat masjid, panas, bacaan imam panjang, masa yg sangat singkat dgn rehat pekerja).

Peranan makmum

Pokok bahasan Khutbah Jumaat
62: 2
62:3 --> unsur2 yg perlu. Tilawah Quran, tadabbur ayat2 Quran dan hukum2nya, tazkiyatun nafs dan mengajar sunah dan hadith.

Bergegas mengingati Allah
62:9
Manifestasi komitmen kpd Allah, bergegas ke Masjid dan tinggalkan urusan dunia.
Kekeliruan sahabat mengejar rombongan kafilah perniagaan.
62:11
Sahabat still manusia biasa yg melalukan kesilapan. tetapi yg membezakan mereka adalah cepat kembali kepada Allah.

Perumpamaan bagi yang lalai
Keldai yang membawa kitab2 yg kitab2 yg tebal.
Yang dimaksud dengan “tiada memikulnya” pada ayat di atas adalah, tidak mengamalkan isi Taurat. Dalam ayat itu juga Allah mengibaratkan mereka seperti “keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal.” “Keledai” identik dengan binatang yang bodoh, lamban, dan ia bertambah lamban ketika membawa kitab-kitab yang tebal. Kitab-kitab itu sendiri berisi ilmu pengetahuan yang bermanfaat, namun karena yang membawanya bersifat buruk, jadinya ilmu itu menjadi tidak bermanfaat baginya. Ilmu itu hanya untuk ilmu itu sendiri. Mereka berkutat pada bentuk-bentuk lahiriah semata. Dan inilah yang mengakibatkan mereka menjadi penganut paham materialisme. Semoga kita terhindar dari yang demikian itu.







                

Fi Zilal Al-Quran: Surah Al-Jumuah (62:1-11)

Tafsir Fi Zilail Quran: Surah al-Jumuah
62:1-11 (Madaniyyah)

Latar Belakang

Muslimin @Madinah --> umat terpilih yg akhir (bukan seperti yahudi) utk memikul amanah akidah keimanan. Kebangkitan Rasul yang akhir dlm kalangan kaum ummi (bangsa Arab) sgt besar dan patut di pandang besar dan disyukuri.
Memberi tugas --> menyambut dakwah Rasul dan  amanah2nya.
Pengganti kepada kegagalan Bani Israel utk pikul amanah tersebut. (Diumpamakan seperti keldai yg membawa kitab2 besar dibelakangannya tanpa memahami kandungannya -- > tiada hasil). 62:5
Fasa awal kaum Muslimin --> dlm process pembinaan jiwa (drpd daya2 penarik eg: perasaan tamak haloba dan keinginan terburu2 utk mendapatkan keuntungan. Kisah ketika Rasulullah sedang berkhutbah dtg 1 kafilah. Jemaah bergegas ke kafilah dan hanya tinggal 12 org. 62:9
Pengajaran:
Usaha yg Baginda saw curahkan utk memdidik 1st layer masyarakat muslim sehinggalah menghasilkan sebaik2 umat.
Bersabar dlm mendidik dan membentuk --> mampu memikul amanah akidah islam.
Kisah mubahalah:
Orang yahudi mencabar mereka (org yahudi&islam) utk berdoa meminta dimatikan salah satu kaum yg salah. Tujuan: nk ckp yahudi golongan kesayangan Allah. dan Nabi tidak akan diturunkan selain daripada gologan mereka.
Al-quran jelaskan mereka sendiri sebenarnya tidak sanggup utk menerima cabaran tersebut! Sbb mereka sediri tahu mereka salah (dusta).
Pengajaran ini sengaja Allah biarkan secara general supaya semua kaum dpt ambil pengajaran. Melaksanakan tugas-tugas mereka.




Ayat 1

Segala yang ada di langit dan yang ada di bumi sentiasa mengucap tasbih kepada Allah Yang Menguasai (sekalian alam), Yang Maha Suci, Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. (62:1)

Sifat2 Allah Yg Mempunyai Hubungan Yg Halus Dgn Pembicaraan Surah


Dimulakan dgn tasbih yg diucapkan oleh seluruh makhluk --> al-Jumuah (sgt berkait nama surah)
Jumuah --> Jumaat --> Solat Jumaat.
Tumpuan zikrullah, bacaan Quran tinggalkan hiburan,perniagaan = redha Allah.
·         al-Malik (pemilik yg maha Agung) = sifat perniagaan = tergesa2 serbu/rebut peluang utk dapatkn keuntungan)
·         al-Qudus(yg maha Suci) = sifat hiburan = lalai mengingati Allah
·         al-Aziz ( yg maha Perkasa) = mubahalah = org yahudi dicabarnya dan maut pasti kpd seluruh manusia.
·         al-Hakim ( yg maha Bijaksana) = kaum ummi =  arab --> utus Rasul utk membersihkan jiwa dan mengajar al-quran.   

Rasul Terakhir Dipilih Dr Kalangan Kaum Ummi Arab

 Ayat 2 

Dialah yang telah mengutuskan dalam kalangan orang-orang (Arab) yang Ummiyyin, seorang Rasul (Nabi Muhammad s.a.w) dari bangsa mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah (yang membuktikan keesaan Allah dan kekuasaanNya), dan membersihkan mereka (dari iktiqad yang sesat), serta mengajarkan mereka Kitab Allah (Al-Quran) dan Hikmah (pengetahuan yang mendalam mengenai hukum-hukum syarak) dan sesungguhnya mereka sebelum (kedatangan Nabi Muhammad) itu adalah dalam kesesatan yang nyata. (62:2)
Pendapat 1: Kaum Ummi --> Bangsa Arab = Tidak tahu membaca dan menulis (jahiliyyah)
Pendapat 2: Kaum Ummi --> Orang Yahudi gelar (Qoyim) bangsa-bangsa asing = Umamiyun, kpd bangsa lain. As mereka sebagai bangsa pilihan. Umamiyun -> Umat -> Ummi.
 "Membersihkan jiwa mereka"
"Dan mengajar kitab dan hikmah kepada mereka"
mengajar mereka al-quran --> faham al-quran, faham hakikat
"Walaupun mereka sebelum ini berada di dalam kesesatan yang amat nyata"
Hikmah Allah memilih kaum arab Badwi --> kesediaan utk menerima pembaikan, berkorban dan memberi. Allah utuskan seorang Rasul --> ayat2 Allah, bersihkan jiwa, mengajar hikmah. Walaupun dlm kesesatan.
Allah mengetahui Semenajung Tanah Arab pada zaman itu merupakan sebaik-baik tapak dakwah utk membebaskan seluruh alam daripada kesesatan jahiliyyah dan keruntuhan tamadun empayar2 yg agung.

Ayat 3
 Dan juga (telah mengutuskan Nabi Muhammad kepada) orang-orang yang lain dari mereka, yang masih belum (datang lagi dan tetap akan datang) menghubungi mereka; dan (ingatlah), Allah jualah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.(62:3)
Siapakah Angkatan Muslimin Kemudian
"Orang-orang yg lain dari mereka"
Orang2 yg lain daripada generasi al-quran yg diturunkan kepada mereka. Umat Islam = mata2 rantai yg bersambungan di seluruh dunia --> mendukung amanah Allah.
"Dan Dia Maha Perkasa dan Maha Bijaksana"
Allah amat berkuasa membuat pilihan -> pilih Rasul
                                                      -> dimana utk meletakkan Rasul.

 Ayat 4
 (Pengutusan Nabi Muhammad s.a.w, kepada umat manusia seluruhnya) itu (yang menjadi rahmat) adalah limpah kurnia Allah, diberikanNya kepada sesiapa yang dikehendakiNya dan sememangnya Allah mempunyai limpah kurnia yang besar. (62:4) 
Pemilihan Allah terhadap 1 umat utk mendukung amanah agung --> kelebihan yg tidak dpt ditandingi.
Peringatan kepada muslim di Madinah terhadap nikmat Allah (diutuskan Rasul dikalangan kaum mereka) --> dokong amanah Allah. .
Dokong amanah Allah -> dipandu oleh seorang Rasul . (mengajar al-quran dan hikmah)  --> disambung oleh kaum muslimin yg perbagai kaum sebagai stok hasil daripada rujukan angkatan muslim yg pertama.







Wednesday, 6 January 2016

Usul 1: Kesyumulan Islam

 

Usul 20 – Usul Pertama


الإسلام نظام شامل يتناول مظاهر الحياة جميعا فهو دولة ووطن أو حكومة وأمة وهو خلق وقوة أو رحمة وعدالة وهو ثقافة وقانون أو علم وقضاء وهو مادة وثروة أو كسب وغنى وهو جهاد ودعوة أو جيش وفكرة كما هو عقيدة صادقة وعبادة صحيحة سواء بسواء
 Islam adalah satu sistem yang menyeluruh yang mengandungi semua aspek kehidupan. Ia adalah daulah dan tanahair ataupun kerajaan  dan umat. Ia adalah akhlak  dan  kekuatan  ataupun  rahmat  dan keadilan. Ia adalah kebudayaan dan undang-undang  ataupun  keilmuan dan kehakiman. Ia juga adalah kebendaan dan harta  ataupun kerja dan kekayaan. Ia adalah jihad dan dakwah ataupun ketenteraan dan fikrah. Sebagaimana juga ia adalah akidah  yang  benar dan ibadat yang sahih, kesemuanya adalah sama pengiktibarannya di sisi kita.

Matan Usul 20

(أصول العشرين للإمام الشهيد حسن البنا

 

الأصل الأول

( الإسْلاَمُ نِظَامٌ شَامِلٌ يَتَنَاوَلُ مَظَاهِرَ الحيَاَةِ جَمِيعًا , فَهُوَ دَوْلَةٌ وَوَطَنٌ أَوْ حُكُوْمَةٌ وَأُمَّةٌ وَهُوَ خُلُقٌ وَقُوَّةٌ أوْ رَحْمَةٌ وَعَدَالَةٌ وَهُوَ ثَقَافَةٌ وَ قَانُوْنٌ أوْ عِلْمٌ وَقَضَاءٌ وَهُوَ مَادَّةٌ وَثَرْوَةٌ أوْ جَيْشٌ وفِكْرَةٌ كَمَا هُوَ عَقِيْدَةٌ صَادِقَةٌ وَعِبَادَةٌ صَحِيْحَةٌ سَوَاءً بِسَوَاءٍ )

Usul Pertama

Islam adalah agama yang menyeluruh dan lengkap.
Islam adalah sistem lengkap yang merangkumi keseluruhan aspek kehidupan.
Islam adalah daulah dan tanahair atau kerajaan dan ummah.
Akhlak dan kekuatan atau rahmat dan keadilan.
Kebudayaan dan undang – undang atau ilmu dan kehakiman.
Kebendaan dan harta atau usaha dan kekayaan.
Jihad dan dakwah atau tentera dan fikrah.
Sebagaimana Islam itu adalah aqidah yang benar dan ibadah yang sohih.

الأصل الثانى

( وَالْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ وَالسُّنَّةُ الْمُطَّهَّرَةُ مَرْجَعُ كُلُّ مُسْلِمٍ فِىْ تَعَرُّفِ أَحْكاَمَ اْلإِسْلاَمِ وَيُفْهَمُ الْقُرْآنَ طِبْقًا لِقَوَاعِدِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ مِنْ غَيْرِ تَكَلُّفٍ وَلاَ تَعَسُّفٍ وَيُرْجَعُ فِىْ فَهْمِ الْحَدِيْثِ مِنْ رِجَالِ الْحَدِيْثِ الثَّقَاة )

Usul Ke-2

 Al-Quran dan As-Sunnah adalah rujukan asas dalam perundangan Islam.
Al-Quran dan sunnah (hadis) adalah sumber rujukan untuk mengetahui hukum hakam Islam. Al-Quran difahami menurut kaedah-kaedah bahasa Arab dengan tidak memberat dan meringankan. Hadis pula di fahami melalui periwayat-periwayat hadis yang dipercayai.



الأصل الثالث

وَلِلإيمَانِ الصَّادِقِ وَالْعِبَادَةِ الصَّحِيْحَةِ وَالْمُجَاهَدَةِ نُوْرٌ وَحَلاَوَةٌ يَقْذِفٌهَا اللهِ فِيْ قَلْبِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ.
وَلكِنَّ الإِلْهَامَ وَالْخَوَاطِرَ وَالْكَشْفَ والرُّؤْىَ لَيْسَتْ مِنْ أَدِلَّةِ الأَحْكَامِ الشَّرْعِيَّةِ.
وَلاَ تُعْتَبَرُ إلاَّ بِشَرْطِ عَدَمِ اصْطِدَامِهَا بِأَحْكَامِ الدِّيْنِ وَنُصُوْصِهِ .

Usul Ke-3

Iman sejati, ibadah yang sah dan perjuangan mempunyai cahaya dan kemanisan di dalam hati. Ilham, lintasan hati, mimpi tidak boleh dijadikan dalil hukum Agama.
Iman yang benar, ibadah yang sah dan mujahadah merupakan cahaya dan kemanisan yang dicampakkan oleh Allah ke dalam hati sesiapa yang dikehendaki di kalangan hamba-hambaNya. Tetapi ilham, lintasan-lintasan hati, kasyaf dan mimpi bukanlah dalil-dalil hukum syara’. Ia tidak diambil kira kecuali dengan syarat tidak berlawanan dengan hukum dan nas agama.


الأصل الرابع

( وَالتَّمَائِمَ وَالرُّقَي وَالوَدَعَ وَالمْعَرِفَةَ وَالْكَهَانَةَ وَادِّعَاءَ مَعْرِفَةِ الْغَيْبِ وَكُلٌّ مَا كَانَ مِنْ هَذَا الْبَابِ مُنْكَرٌ تَجِبُ مُحَاَرَبَتُهُ إلاَّ مَا كَانَ آيَةٌ مِنْ قُرْآنِ أو رُقِيَّةٍ مَأثْوُْرَةٍ )

Usul Ke-4

Tangkal, jampi selain ayat Al-Quran dan Hadis serta mendakwa tahu hal ghaib (yang belum berlaku) adalah munkar yang wajib dibenteras.
Tangkal, azimat, al-wad’ (sesuatu yang diambil dari laut seperti kulit kerang untuk menghindarkan sakit mata), al-ma’rifah (mengetahui sesuatu perkara dengan tanda-tanda awal untuk mencari barang kecurian, tempat orang sesat dsb), kihanah (pemberitahuan tentang perkara-perkara ghaib pada masa akan datang atau perkara yang tersembunyi di dalam hati orang lain) dan dakwaan mengetahui perkara ghaib dan perkara-perkara yang tergolong di dalam perkara ini merupakan perkara mungkar yang wajib diperangi melainkan jampi-jampi dari ayat Al-Quran atau jampi yang ma’thurah (datang dari Rasulullah SAW).



الأ صل لخامس

وَرَأْيُ الإمَامَ ونَائِبَهُ فِيْمَا لا نَصَّ فِيهِ وفِيْمَا يَحْتَمِلُ وُجُوْهًا عِدَّةً وَفِي الْمَصَالِحِ الْمُرْسَلَةِ مَعْمُوْلٌ بِهِ مَا لَمْ يَصْطَدِمْ بِقَاعِدَةٍ شَرْعِيَّةٍ وَقَدْ يَتَغَيَّرَ بِحَسْبِ الظُّرُوْفِ واَلْعُرْفِ وَالْعَادَاتِ والأصْلُ في العِبَادَاتِ التَّعَبُّدِ دُونَ الاِلْتِفَاتِ إلي الْمَعَانِي وفي العَادَاتِ الاِلْتِفَاتِ إلي الأَسْرَارِ وَالحْكِمَ ِوَالْمَقَاصِدِ

Usul Ke-5

Keputusan pimpinan dalam organisasi wajib dilaksanakan dalam perkara maslahat, yang tiada nas atau ada nas tetapi mempunyai berbagai tafsiran.
Pendapat Imam atau Naibnya dalam perkara-perkara yang tidak ada nas, yang boleh menerima andaian pelbagai segi dan yang berhubung dengan masalih al-mursalah boleh diterima sekiranya tidak bertentangan dengan kaedah-kaedah syara’. Kadang-kadang ia berubah menurut keadaan, uruf dan adat. Asal pada ibadat ialah ta’abbud tanpa melihat kepada makna-makna. Dan asal pada adat ialah melihat kepada rahsia, hikmah dan tujuan.



الأصل السادس

وَكُلُّ أَحَدٍ يُؤْخَذْ مِنْ كَلاَمِهِ وَيُتْرَكْ إلا الْمَعْصُوْمَ صلي الله عليه وسلم وَكُلُّ مَا جَاءَ عَنِ السَّلَفِ رِضْوَانُ الله عليهم مُوَافِقًا لِلْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ قَبِلْنَاهُ وإلا فَكِتَابَ اللهِ أولي باِلإِتِّباَعِ ولكِنَّا لا نَعْرِضْ للأشْخَاصِ- فيماَ اخْتُلِفَ فيه بِطَعْنٍ أو تَجْريِحْ ٍ وَنَكِلَهُمْ إلى نِيَّا تِهِمْ وقد أفْضُوا إلي مَا قَدَّمُوا

Usul Ke-6

Usul Ke-6: Kata-kata seseorang selain Rasulullah saw tidak semestinya betul dan diterima.
Setiap orang boleh diterima dan ditolak kata-katanya melainkan Rasulullah SAW yang maksum. Setiap yang datang dari salafus soleh yang bertepatan dengan Kitab Allah dan Sunnah RasulNya kita terima dengan sebulat hati. Akan tetapi jika berlawanan dengannya maka Kitab Allah dan Sunnah RasulNya lebih utama diikuti. Walau bagaimanapun kita tidak sekali-kali mengecam atau mendedahkan keburukan peribadi-peribadi tertentu di dalam masalah yang diperselisihkan. Kita hanya berserah kepada niat hati mereka. Sesungguhnya mereka berlalu dengan apa yang mereka lakukan.



الأصل السابع
وَلِكُلِّ مُسْلِمٍ لَمْ يَبْلُغْ دَرَجَةَ النَّظَرِ في أَدِلَّةِ الأَحْكَامِ الفَرْعِيَّةِ أنْ يَتَّبِعْ إمَامًا مِنْ أئِمَّةِ الدِّيْنِ وَيَحْسِنُ بِهِ مَعَ هذا الإتِّبَاعِ أنْ يَجْتَهِدَ ماَ اسْتَطَاعَ في تَعَرُّفِ أدِلَّتِهِ وأنْ يَتَقَبَّلَ كُلُّ إرْشَادٍ مَصْحُوْبَ بالدَّلِيلِ مَتَي صَحَّ عِنْدَهُ صَلاَحَ مَنْ أرْشَدَهُ وَكِفَايَتَهُ وأنْ يَسْتَكْمِلَ نُقْصُهُ العِلْمِي إنْ كاَنَ مِنْ أهْلِ العِلمِ حَتَّى يَبْلُغَ دَرَجَةَ النَّظَرِ

Usul Ke-7

Seorang yang belum pakar dalam Feqah, ikutlah salah satu dari 4 Mazhab tanpa taksub. Terimalah pandangan mazhab lain jika dalilnya lebih kuat.
Setiap muslim yang tidak sampai ke peringkat meneliti (nadzar) dalil-dalil hukum cabang (furu’) boleh mengikuti mana-mana Imam. Elok sekiranya seseorang itu cuba berijtihad sekadar yang beliau mampu bagi mengetahui dalil-dalilnya. Beliau juga hendaklah menerima setiap petunjuk yang disertai dengan dalil apabila beliau yakin dengan kebaikan dan kepada orang yang memberi petunjuk kepadanya. Jika sekiranya beliau terdiri dari kalangan orang yang berilmu, beliau hendaklah mencukupkan kekurangannya dari segi ilmu sehingga sampai ke peringkat meneliti dalil-dalil hukum.



الأصل الثامن

والخِلافُ الفِقْهِيِّ في الْفُرُوعِ لا يكونَ سَبَبًا لِلتَّفَرُّقِ في الدَّيْنِ ولا يُؤَدِّيْ إلى خُصُوْمَةٍ أو بَغْضَاءٍ ولِكُلِّ مُجْتَهِدٍ أجْرَهُ ولا مَانِعْ مِنَ التَّحْقِيقِ العِلْمِيِّ النَّزِيْهِ في مَسَائِلِ الخِلاَفِ في ظِلِّ الحُبِّ في اللهِ والتَّعَاوُنِ علي الوُصُولِ إلى الحَقِيْقَةِ مِنْ غيرِ أنْ يَجُرَّ ذلِكَ إلى الِمرَاءِ المَذْمُومِ والتَّعَصُّبِ

Usul Ke-8

Perbezaan dalam Feqah jangan membawa kepada perpecahan hati.
Perselisihan fiqh dalam perkara cabang tidak sepatutnya menjadi sebab kepada perpecahan dalam agama dan tidak seharusnya membawa kepada perbalahan atau permusuhan. Setiap orang yang berijtihad ada pahalanya. Walau bagaimanapun tidak ada penghalang bagi melakukan tahqiq ilmu / penjelasan ilmiah dalam masalah-masalah yang diperselisihkan dalam suasana kasih saying kerana Allah SWT. Serta kerjasama dalam menyampaikan kebenaran tanpa terbawa-bawa kepada pertengkaran yang dicela serta taksub.



الأصل التاسع

وكُلُّ مَسْألَةٍ لا يَنْبَنِيْ عَلَيها العَمَلَ فَالْخَوضُ فيها مِنَ التَّكَلُّفِ الذي نُهِيْنَا عنه شرْعًا ومِنْ ذلِكَ كَثْرَةُ التَّفْرِيْعَاتِ لِلأحْكاَمِ الَّتِي لمْ تَقَعْ بَعْدُ والْكَلاَمُ في الْمُفَاضَلَةِ بينَ الأصْحَابِ رضوانُ الله عَلَيْهِمْ وما شَجَرَ بينهم مِنْ خِلاَفٍ وَلِكُلِّ مِنْهُمْ فَضْلُ صُحْبَتِهِ وَجَزَاءُ نِيَّتِهِ وفِي التَّأَوُّلُ مَنْدُوْحَةٌ

Usul Ke-9

Jauhi perdebatan Feqah yang tidak membawa kepada tindakan amali.
Setiap masalah yang tidak berdiri amal di atasnya maka melibatkan diri di dalamnya adalah membebankan diri dengan perkara yang ditegah syara’. Di antaranya ialah banyak furu’ di dalam hukum hakam yang tidak berlaku, melibatkan diri di dalam makna-makna ayat Al-Quran yang ilmu belum sampai kepadanya dan bercakap tentang kelebihan di antara sahabat R.A. dan khilaf yang berlaku di kalangan mereka. Setiap mereka mempunyai kelebihan bersahabat dengan Rasulullah SAW dan dibalas menurut niat mereka, tambahan pula takwil adalah dibenarkan.



الأصل العاشر

مَعْرِفَةُ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَي وَتَوْحِيْدُهُ وَتَنْزِيْهِهِ أَسْمَي عَقَائِدَ الإسْلاَمِ وآياَتِ الصِّفَاتِ وَأحَادِيْثِهَا وَمَا يَلِيْقَ بِذَلِكَ مِنَ التَّشَابُهُ نُؤْمِنُ بِهَا كَمَا جَاءَتْ مِنْ غَيْرَ تَأْوِيْلٍ وَلاَ تَعْطِيْلٍ وَلاَ نَتَعَرَّضَ لِمَا جَاءَ فِيْهَا مِنْ خِلاَفٍ بَيْنَ العُلَمَاءِ وَيَسِعُنَا مَا وَسَعَ رَسُوْلُ اللهِ صلي الله عليه وسلمُ وأصحَابُهُ { وَالرَّاسِخُوْنَ فِي الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ ِعنْدِ رَبِّنَا }

Usul Ke-10

Kita beriman kepada Ayat-ayat Sifat tanpa menafsir atau menolaknya.
Mengenal Allah SWT, mentauhid dan menyucikanNya adalah setinggi-tinggi aqidah Islam. Ayat-ayat sifat dan hadith-hadithnya yang sahih serta penyerupaaan yang layak denganNya, kita beriman dengannya sebagaimana ia datang tanpa takwil dan ta’thil. Kita jangan cuba mendedahkan khilaf di antara ulama’ di dalam masalah itu. Sudah cukup bagi kita apa yang telah cukup bagi Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya.



الأصل الإحدى العشر

وَكُلُّ بِدْعَةٍ فِيْ دِيْنِ اللهِ لاَ أَصْلَ لَهَا – اِسْتَحْسَنَهَا النَّاسَ بِأَهْوَائِهِمْ سَوَاءٌ بِالزِّيَادَةِ أو باِلنُّقْصِ فِيهِ – ضَلاَلَةٌ تَجِبُ مُحَارَبَتَهَا وَالقَضَاءَ عَلَيْهَا بِأَفْضَلِ الوَسَائِلِ الَّتِيْ لاَ تُؤَدِّيْ إلي مَا هُوَ شَرٌّ مِنهَا

وَالبِدْعَةُ الإِضَافِيَّةُ وَالتَّرْكِيَّةُ وَالاِلْتِزَامُ في الْعِبَادَاتِ الْمُطْلَقَةِ خِلاَفٌ فِقْهِيٌّ لِكُلٍّ فِيهِ رأيَهُ ولا بَأسَ بِتَمْحِيْصِ الْحَقِيْقَةِ بالدَّلِيْلِ وَالْبُرْهَانِ

Usul Ke-11

Semua Bid’ah yang tiada asas Syarak adalah munkar yang wajib dibenteras.
Setiap bid’ah dalam agama Allah adalah tidak mempunyai asas sama sekali yang dipandang baik oleh manusia hanyalah menurut hawa nafsu mereka, sama ada dengan cara menambah atau mengurangkannya adalah kesesatan yang wajib diperangi dan dihapuskan dengan cara yang paling baik sehingga tidak membawa kepada perkara yang lebih buruk dari bid’ah itu sendiri.



الأصل الثانى العشر.

وَمَحَبَّةُ الصَّالِحِيْنَ وَاحْتِرَامَهُمْ وَالثَّنَاءَ عَلَيْهِمْ بِمَا عُرِفَ مِنْ طَيِّبِ أعْمَالِهِمْ قُرْبَةٌ إلى اللهِ تبارَكَ وتعالي والأولِيَاءُ هُمُ الْمَذْكُوْرُونَ فى قوله تعالي { الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَكَانُوْا يَتَّقُوْنَ }

Usul Ke-12

Bid’ah Idafiah, Bid’ah Tarkiah, Bid’ah Iltizamiah adalah khilaf ulamak.
Bid’ah dengan cara menambah, meninggalkan dan beriltizam dengan sejenis ibadat mutlak adalah masalah khilafiyah. Setiap orang mempunyai pendapatnya sendiri dan tidak mengapa mencari hakikat berdasarkan dalil dan bukti.



الأصل الثالث العشر

وَالْكَرَامَةُ ثاَبِتَةٌ لَهُمْ بِشَرَائِطَهَا الشَّرْعِيَّةِ مَعَ اعْتِقَادِ أنَّهُمْ رضوانُ اللهُ عَلَيْهِمْ لاَ يَمْلِكُوْنَ لِأَنْفُسِهِمْ نَفْعًا وَلاَ ضَرًّا فِي حَيَاتِهِمْ أو بَعْدَ مَمَاتِهِمْ فَضْلاً أنْ يَهِبُوْا شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ لِغَيْرِهِمْ

Usul Ke-13

Keramat boleh berlaku pada Wali-wali Allah, namun mereka tidak boleh memberi manfaat atau mudharat kepada diri mereka, apatah lagi kepada orang lain.
Mencintai orang-orang yang saleh, menghormati dan memberi pujian terhadap amalan-amalan baik yang mereka lakukan adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wali-wali Allah ialah mereka yang disebut oleh Allah di dalam Al-Qur’an iaitu orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Karamah yang berlaku ke atas mereka hendaklah terjadi dengan syarat-syarat yang bertepatan dengan dengan syara’ serta mempercayai bahawa mereka adalah hamba yang diredhai oleh Allah SWT. Mereka tidak mampu untuk memberi manfaat atau mendatangkan mudharat ketika hidup atau pun setelah mereka mati. Mereka juga tidak mampu memberikan kurniaan yang ada pada mereka itu kepada orang lain.



الأصل الرابع العشر

وَزِيَارَةُ الْقُبُوْرِ أيًّا كَانَتْ سُنَّةٌ مَشْرُوْعَةٌ باِلْكَيْفِيَّةِ الْمَأثُوْرَةِ وَلَكِنَّ الْاِسْتِعَانَةُ بِالْمَقْبُوْرِيْنَ أيَّا كَانُوْا وَنِدَاءَهُمْ لذلك وَطَلَبَ قَضَاءَ الحَاجَاتِ مِنْهُمْ عَنْ قُرْبٍ أوْ بُعْدٍ وَالنَّذَرَ لَهُمْ وَتَشْيِيْدِ الْقُبُوْرِ وَسِتْرُهَا وَإِضاَءَتُهَا وَالتَّمَسَّحُ بِهَا وَالْحَلَفُ بِغَيْرِ اللهِ وَمَا يَلْحَقُ بذلِكَ مِنَ الْمُبْتَدَعَاتِ كَبَائِرٍ تَجِبُ مُحَارَبَتَهَا وَلاَ نَتَأَوَّلُ لِهَذَا الأَعْمَالَ سَدًّا لِلذَّرِيْعَةِ

Usul Ke-14

Ziarah kubur adalah sunnah Rasulullah saw. Jangan dicampur dengan Bid’ah.
Menziarahi kubur dalam apa keadaan sekali pun adalah perkara sunat yang disyariatkan dengan cara-cara yang ma’thur. Tetapi meminta pertolongan dari ahli-ahli kubur siapa sekali pun mereka, menyeru mereka kerana perkara tersebut, menuntut mereka menunaikan segala hajat sama ada dari dekat atau jauh, bernazar kepada mereka, membangunkan binaan di atas kubur, menyelimutinya, meneranginya, mengusap-ngusapnya, bersumpah dengan sesuatu selain Allah dan seumpamanya yang terdiri daripada perkara-perkara bid’ah adalah dosa-dosa besar yang wajib diperangi. Kita tidak mentakwilkan amalan-amalan ini dengan tujuan menutup jalan kemungkaran.



الأصل الخامس العشر

وَالدُّعَاءُ إذَا قُرِنَ باِلتَّوَسُّلِ إلَى اللهِ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِهِ خَلاَفٌ فَرْعِىٌّ فِيْ كَيْفِيَةِ الدُّعَاءِ وَلَيْسَ مِنْ مَسَائِلِ العَقِيْدَةِ.

Usul Ke-15

Tawassul dalam berdoa adalah khilaf ulamak dan bukan dalam masalah Aqidah.
Berdoa apabila dibuat dengan cara bertawasul kepada Allah dengan salah satu makhluk-makhlukNya, merupakan perselisihan kepada masalah furu’ (cabang) di dalam kaifiat (cara-cara) berdoa, dan bukannya permasalahan aqidah.



الأصل السادس العشر

وَالْعُرْفُ الْخَاطِئِ لاَ يُغَيِّرُ حَقَائِقَ الألْفَاظِ الشَّرْعِيَّةِ بَلْ يَجِبُ التَّأَكُّدِ مِنْ حُدُوْدِ الْمَعَانِي الْمَقْصُوْدِ لَهَا وَالْوُقُوْفِ عِنْدَهَا كَمَا يَجِبُ الاِحْتِرَازِ مِنَ الْخِدَاعِ اللَّفْظِيْ فِيْ كُلِّ نَوَاحِي الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ فَالْعِبْرَةُ باِلْمُسَمَّيَاتِ لاَ باِلأسْمَاءِ

Usul Ke-16

Dalam mengeluarkan hukum, Syarak merujuk kepada intipati sesuatu perkara dan bukan nama yang dipakai orang ramai.
Uruf yang salah tidak mengubah hakikat lafaz-lafaz syariat. Malah wajib dipastikan batas-batas pengertian yang dimaksudkan dari lafaz-lafaz itu, dan tidak melewati pengertian-pengertian yang dimaksudkan itu. Begitu juga mestilah diawasi sebarang lafaz-lafaz yang sengaja dikemukakan dengan tujuan tipu helah di dalam perkara-perkara yang bersangkutan dengan urusan dunia dan agama. Yang diambil kira ialah sesuatu yang dinamakan, bukan nama yang diberikan”.



الأصل السابع العشر

وَالْعَقِيْدَةُ أَسَاسُ الْعَمَلَ وَعَمَلَ الْقَلْبُ أَهَمَّ مٍنْ عَمَلَ الْجَارِحَةِ وَتَحْصِيْلُ الْكَمَالَ فِي كِلَيْهِمِا مَطْلُوْبٌ شَرْعًا وَإنْ اِخْتَلَفَتْ مَرْتَبَتَا الطَّلَبَ

Usul Ke-17

Amal hati lebih utama dari amal anggota. Kedua-duanya penting.
Aqidah merupakan asas setiap amalan. Amalan hati lebih penting dari amalan anggota badan. Mencari kesempurnaan pada kedua-duanya adalah dituntut oleh syara’ walaupun darjat tuntutan pada kedua-duanya berbeza.



ألأصل الثامن العشر

وَقَدْ يَتَأَوَّلُ كُلُّ مِنَ النَّظَرِ الشَّرْعِيِّ وَالنَّظَرِ الْعَقْلِي مَا لاَ يَدْخُلُ فِي دَائِرَةِ الآخَرِ ولَكِنَّهُمَا لاَ يَخْتَلِفَا في الْقَطْعِي فَلَنْ تَصْطَدِمَ حَقِيْقَةٌ عِلْمِيَّةٌ صَحِيْحَةٌ بِقَاعِدَةٍ شَرْعِيَّةٍ ثَابِتَةٍ وَيُؤََّلُ الظَّنِّي مِنْهُمَا لِيَتَّفِقَ مَعَ الْقَطْعِي فَإنْ كَاناَ ظَنَّيَّيْنِ فَالنَّظَرَ الشَّرْعِي أوْليَ باِلإتِّبَاعِ حَتَّى يَثْبُتُ العَقْلِي أوْ يَنْهَار

Usul Ke-18

Islam mengangkat peranan akal manusia.
Islam membebaskan aqal. Menggalakkan supaya memerhatikan alam semesta, mengangkat kedudukan ilmu dan ulama’, mengalu-alukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Al-Hikmah adalah barang yang hilang dari orang mukmin, di mana sahaja didapati maka dia adalah orang yang paling berhak terhadapnya.



الأصل التاسع العشر

وَالإسْلَامُ يُحَرِّرُ الْعًقْلَ وَيَحُثُّ‍ عَلَي النَّظَرِ فِى الْكَوْنِ وَيَرْفَعُ قَدْرَ العِلْمِ وَالْعُلَمَاءِ وَبَرْحَبُ بِالصَّالِحِ النَّافِعِ مِنْ كُلِّ شَيْئٍ وَالْحِكْمَةُ ضَالَّةُ الْمُؤْمِنَ أَنيَّ وَجَدَهَا فَهُوَ أَحَقَّ النَّاسَ بِهَا

Usul Ke-19

Tiada pertembungan diantara Syarak dan ilmu Sains yang sahih.
Boleh jadi perkara yang diteliti oleh pandangan syara’ tidak termasuk ke dalam perkara yang diteliti oleh pandangan aqal, begitu juga sebaliknya. Sungguh pun demikian, pandangan syara’ dan pandangan aqal tidak bercanggah dalam perkara-perkara yang qath’i (muktamad dan putus). Hakikat ilmiah yang sahih tidak bertentangan dengan kaedah syara’ yang tsabit. Perkara dzanni, dari kedua-duanya ditakwilkan, agar bersesuaian dengan qath’i. Sekiranya pandangan syara’ dan pandangan aqal masih berada di peringkat dzann, maka pandangan syara’lah yang lebih utama untuk diterima. Hinggalah pandangan aqal dapat mentsabitkan kebenarannya atau ia akan gugur dengan sendirinya.




الأصل العشرون.

لاَ نُكَفِّرُ مُسْلِمًا أَقَرَّ بِالشَّهَادَتَيْنِ وَعَمَلَ بِمُقْتَضَاهَا وَأَدَّى الْفَرَائِضَ – بِرَأْيٍ أَوْ بِمَعْصِيَةٍ – إلاِّ إنْ : – أَقَرَّ بِكَلِمَةِ الْكُفْرِ
أوْ أَنْكَرَ مَعْلُوْمًا مِنَ الدِّيْنَ بِالضَّرُوْرَةِ
أوْ كَذَّبَ صَرِيْحَ القُرْآنِ
أوْ فَسَّرَهُ عَلي وَجْهٍ لاَ تَحْتَمِلَهُ أَسَالِيْبَ اللُّغَةَ العَرَبِيَّةِ بِحَالٍ
أوْ عَمَلَ عَمَلاً لاَ يَتَحَمَّلَ تَأْوِيْلاً غَيْرَ الكُفْرِ

Usul Ke-20

Kita tidak mengkafirkan orang Islam melainkan dengan syarat-syarat yang ketat.
Kita tidak mengkafirkan seorang Muslim yang telah mengucap dua kalimah syahadah, melaksanakan tuntutan-tuntutannya dan menunaikan kawajipan-kewajipannya dengan hanya berdasarkan kepada pendapat atau maksiat yang dilakukannya melainkan jika beliau:
● Mengakui kalimah kufur
● Mengengkari perkara agama yang diketahui secara dharuri
● Mendustakan ayat Al-Quran yang jelas pengertiannya.
● Menafsirkan Al-Quran dengan penafsiran yang tidak diterima oleh semua uslub Bahasa Arab dalam semua keadaan.
● Melakukan sesuatu yang tidak boleh ditafsirkan selain dari kufur.

Saturday, 12 December 2015

Sinopsis Juz 28



Kenapa?
  • Muhib --> juz 30
  • Muayyid --> juz 29
  • Muntasib --> juz 28

Surah-surah juz 28 diturunkan di Madinah, bagi khalayak manusia yg berbeza, keadaan yg berbeza.

Pesanan seorang akh Arab Jordan - Pelbagaikan waqaf dlm tilawah
  • Waqaf tilawah berbeza memberi perspektif kefahaman yg berbeza
  • Cth : Surah Al-Qasas, 28 : 25

Al-Qaradaghi - Hafaz Al-Quran sejak berumur 6 tahun tapi sentiasa mentadabbur Al-Quran. Lalu, menemukan pelbagai sudut pandang dan faham terhadap ayat Al-Quran.



Al-Mujädilah
  • Zihar
  • Institusi keluarga Islam
  • Permasalahan dlm keluarga, antara si suami dan si isteri, diajukan kpd org yg sepatutnya - qadi (Rasulullah s.a.w.)

Al-Hasyr
  • Interaksi dgn org bukan Islam - bangsa Yahudi
  • 2 komponen besar masyarakat negara Islam
    • Kelompok org Islam
    • Kelompok org bkn Islam
  • Irsyad mujtama'
    • Menghidupkan kebaikan
    • Memerangi kemungkaran
  • Buku - Malämih Mujtama' Muslim oleh Yusuf Al-Qaradhawi

Al-Mumtahanah
  • Dimulakan dgn isu wala', ditutup dgn isu bai'ah
  • Dakwah masyarakat Islam didokong oleh qaidah sulbah (core group)
    • QS ==> At-Tajmu' Al-'Adhuw Al-Haraki
  • Bai'ah - 'Aqabah, Ridhwan, Nisa'
    • Bai'ah dibuat ketika mahu melakukan perkara besar
    • 'Aqabah - melindungi Rasulullah s.a.w.
    • Ridhwan - berperang menuntut kematian Saidina Utsman tanpa kelengkapan perang

As-Saff
  • Kualiti org sudah berjanji dan berjuang utk Islam - berkumpulan

Al-Jumu'ah
  • Kualiti org sudah berjanji dan berjuang utk Islam
  • Fungsi rasul (da'i) mengajarkan Al-Quran, menyucikan diri dari kesesatan, dan mengajarkan hikmah
  • Ayat 11 - Dugaan harta atau isi dunia lain ketika berdakwah
  • Ayat 5 - Nasib org yg dahulunya beriman yg kini sudah tidak lg beriman

Al-Munäfiqun
  • Ciri-ciri org munäfiq
At-Taghäbun
  • Hari kiamat
  • Membawa masyarakat agar mengimani kehidupan akhirat selepas mati

At-Tålaq
  • Tema - keluarga muslim
  • Isu tålak
At-Tahrim
  • Tema - keluarga muslim
  • Peranan isteri

Tuesday, 7 July 2015

Tips Menghafal Al-Quran






  1. Luruskan niat, ikhlas kerana Allah
  2. Menghafal menggunakan mushaf yang sama
  3. Sentiasa tasmik hafalan
  4. Menghafal selepas subuh
  5. Minimize hafalan, biar sedikit tetapi bersambung
  6. Mengulang/muraja'ah bacaan ketika solat
  7. Ambil masa untuk mengulang bacaan penuh
  8. Kurangkan makan, percakapan yang sia-sia dan tidur.
  9. Berdoa supaya mudah menghafal dan kekal dalam ingatan




Pustaka Hati. Powered by Blogger.